Bahaya parasit bisa mengintai baik kucing rumahan maupun kucing liar, karena kucing rentan menjadi tempat hidup parasit dalam tubuhnya, seperti cacing gelang, cacing pita, dan cacing tambang. Anak kucing kerap tertular cacing dari susu induknya, sementara kucing dewasa bisa terkena dari makanan yang mengandung telur cacing.

Mengingat kucing rentan membawa cacing dalam tubuhnya, ada baiknya catlovers mengenali ciri-ciri kucing cacingan agar bisa segera ke dokter hewan jika gejalanya mulai terlihat.  Jika tidak ditangani, cacing-cacing dapat menyebabkan bulu kucing kusam dan perut bengkak, namun jarang yang sampai menyebabkan kritis. Cacingan cenderung dapat ditangani dengan mudah dengan obat yang tepat, dan dengan sedikit pemahaman, mudah pula mengenali gejala kucing cacingan.

Perhatikan perubahan pada bulu kucing

Biasanya bulu kucing berkilau, namun pada kucing cacingan, bulu akan tampak kusam.Ini bisa terjadi akibat dehidrasi atau penyerapan nutrisi yang buruk karena terjadi infeksi parasit.


Periksa gusi kucing

Kucing yang sehat gusinya berwarna merah muda, seperti gusi manusia. Jika gusi kucing anda berwarna putih atau pucat, bisa jadi ia mengalami infeksi parasit. Cara memeraiksa gusi kucing Anda, dudukkan ia di pangkuan sambil mengelus bagian bawah telinga dekat rahangnya. Gunakan jari Anda untuk membuka rahang atas sampai gusinya terlihat. Jika gusinya pucat, hubungi dokter hewan Anda segera.


Periksa kotoran kucing

Akan lebih mudah jika menggunakan bak pasir. Perhatikan gejala-gejala berikut ini:

Kotoran yang berwarna gelap mengindikasikan kehilangan darah di dinding usus, tempat cacing tambang bersarang. Diare juga bisa terjadi karena cacing mengambil ruang dalam usus dan mengganggu pencernaan. Jika kucing Anda mengalami diare lebih dari 24 jam, atau ada darah segar dan kotoran yang berwarna gelap, bawa segera kucing Anda ke dokter.

Perhatikan gejala muntah

Ini biasa terjadi pada kucing. Jika frekuensinya sering, bisa jadi pertanda kucing Anda cacingan atau ada penyakit lain. Bawa segera ke dokter.

Cacing dapat menyebabkan muntah, baik dengan menghalangi aliran ke perut atau menyebabkan iritasi pada lapisan lambung.

Perhatikan nafsu makannya
Kandungan cacing yang tinggi bisa menyebabkan hilangnya nafsu makan. Hal ini disebabkan sejumlah faktor seperti radang selaput usus, sakit perut, atau ruang dalam usus yang direbut cacing-cacing tersebut.

Lihat perubahan bentuk tubuhnya
 Kucing yang cacingan biasanya perutnya membesar akibat adanya pembengkakan. Seperti muntah, gejala ini umum dan dapat terjadi karena berbagai alasan, namun cukup untuk menjadi alasan untuk membawa kucing Anda ke dokter hewan.


Perhatikan tanda-tanda kelesuan
Kucing atau anak kucing Anda akan merasa lesu dan kekurangan energi akibat nutrisinya dicuri oleh cacing-cacing. Pay attention to any dramatic changes in your cat’s energy level. Sekali lagi, ini gejala umum banyak penyakit, namun cukup menjadi alasan untuk membawanya ke dokter. Owner yang paling tahu perilaku normal kucing Anda. Jadi perhatikan apakah ada perubahan yang membuat mereka mendadak lesu.

TANDA-TANDA KUCING YANG CACINGAN
Periksa keberadaan telur cacing di kotoran kucing Anda.

Gunakan sarung tangan sekali pakai dan batang es krim untuk memeriksa tanda-tanda kehadiran parasit.

  • Cacing pita kerap meninggalkan telurnya di permukaan kotoran. Bentuknya mirip biji mentimun atau sesame dan terkadang bergerak-gerak.
  • Jarang ada cacing pita utuh di kotoran kucing. Cacing pita dewasa bisa tumbuh mencapai panjang 60 cm.
  • Telur cacing gelang terlalu kecil untuk dapat dilihat secara kasat mata. Namun terkadang cacing utuh ikut keluar bersama kotoran atau saat kucing muntah. Bentuknya seperti spaghetti: panjang dan halus, dengan diameter tubuh sama seperti pasta. Cacing dewasa biasanya berukuran 7,5 – 15 cm.
  • Telur cacing tambang berukuran sangat kecil. Cacing dewasa hanya berukuran 2 – 3 mm, sehingga sulit dideteksi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *